Kamis, 17 Desember 2015

Media Sebagai Wujud Penderitaan



Contoh Penderitaan

Down To Earth | Justin Bieber

I never thought it'd be easy
Aku tak pernah berpikir ini akan mudah
Cause we both so distant now
Karna kita berdua kini berjauhan
And the walls are closing in on us
Dan dinding memisahkan kita
And we're wondering how
Dan kita bertanya tanya bagaimana

No one has a solid answer
Tak ada yang punya jawaban pasti
But just walking in the dark
Namun berjalanlah dalam gelap
And you can see the look on my face
Dan kamu bisa lihat di mukaku
It just tears me apart
Itu hanya memberitahu kehancuran

Bridge
So we fight (so we fight) through the hurt (through the hurt)
Jadi kita melawan (kita melawan) walaupun sakit (walaupun sakit)
And we cry and cry and cry and cry
Dan kita menangis dan menangis dan menangis dan menangis
And we live (and we love) and we learn (and we love)
Dan kita hidup ( dan kita mencinta) dan kita belajar (dan kita mencinta)
And we try and try and try and try
Dan kita berusaha dan berusaha dan berusaha dan berusaha

CHORUS
So it's up to you and it's up to me
Maka terserah padamu dan terserah padaku
That we meet in the middle on our way back down to Earth
Bahwa kita bertemu di persimpangan dalam perjalanan  kembali ke Bumi
Down to Earth, Down to Earth
Kembali ke Bumi, kembali ke Bumi
On our way back down to Earth
Di perjalanan kita kembali ke Bumi
Back down to Earth, Back down to Earth, Back down to Earth, Back down to Earth,
Kembali ke Bumi, kembali ke Bumi, Kembali ke Bumi, kembali ke Bumi
Back down to Earth, Back down to Earth, Back down to Earth, Back down to Earth
Kembali ke Bumi, kembali ke Bumi, Kembali ke Bumi, kembali ke Bumi

And mommy you were always somewhere
Dan ibu kamu akan selalu ada disuatu tempat
Daddy I live out of town
Ayah aku hidup di luar kota
So tell how could I ever be normal somehow
Jadi katakan bagaimana aku bisa normal
You tell me this is for the best
Kau bilang ini semua yang terbaik
So tell me why am I in tears?
Katakan padaku kenapa aku terluka?
(Woah) So far away, and now I just need you here
(Woah) begitu jauh, dan kini aku butuh dirimu di sini

Bridge

Back to CHORUS

We fell so far away from the way we used to be
Kita terjatuh begitu jauh dari jalan kita dulu
Now we're standing and where do we go
Kini kita berdiri dan kemanakah kita pergi
When there's no road to get to your heart
Ketika tak ada jalan untuk sampai ke hatimu
Let's start over again
Mari kita mulai lagi

Back to CHORUS

I never thought it'd be easy
Tak pernah ku berpikir ini akan mudah
Cause we both so distant now
Karna kita berdua kini berjauhan
And the walls are closing in on us
Dan dinding memisahkan kita
And we're wondering how
Dan kita tak tahu bagaimana


Lagu ini merupakan ciptaan Justin Bieber. Lagu ini berisi ungkapan hati Justin Bieber ketika orangtua nya bercerai. Bahwa menurut nya situasi ini bukanlah hal yang mudah. Penderitaan yang dialaminya membuat ia menangis, tidak bahagia dan menderita. Hal ini terlihat dari lirik nya yaitu 


"So tell how could I ever be normal somehow ..you tell me this is for the best.. so tell me why am I tears.. so far away and now I just need you here….”
“Jadi katakan bagaimana aku bisa kembali normal, kau bilang ini yang terbaik untuk ku tapi mengapa kau biarkan ku menangis, begitu jauh dan aku butuh kau sekarang”


 lirik ini begitu sedih ketika didengar. Ketika Justin ingin sekali mendapatkan perhatian dari orangtuanya namun ia sadar bahwa hal itu tidak mungkin. oleh karena itu ia mencoba untuk menuangkan segala penderitaan yang ia hadapi kedalam lagu tersebut.

Sabtu, 05 Desember 2015

PENDERITAAN (paper 10)





A.  Kekalutan Mental

Kekalutan mental merupakan suatu penderitaan batin yang dialami seseorang yang disebabkan oleh ketidakmampuan seseorang dalam menghadapi permasalahan yang harus ia atasi sehingga orang tersebut mengalami gangguan kejiwaan seperti bertingkah laku secara kurang wajar.

Kekalutan mental dapat dialami oleh berbagai status ataupun tingkatan individu dalam masyarakat. Contoh kekalutan mental salah satunya yaitu, apabila seseorang menginginkan sesuatu namun kemampuan yang ia miliki tidak mungkin bisa untuk mendapatkannya, maka cara apapun akan dilakukan demi mendapatkan hal tersebut, sekalipun dengan cara yang tidak baik. Keinginan yang mengebu-gebu ini akan mengakibatkan orang tersebut mengalami kekalutan mental yang juga akan berdampak pada terjadinya agresi, regresi, fiksasi, proyeksi, identifikasi, narsisme maupun autisme sehingga harus berkonsltasi pada psikiater.

  1. agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya
  2. regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
  3. fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
  4. proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain
  5. Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
  6. narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain
  7. autisme; ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.


B.  Gejala Kekalutan Mental

  • Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung

  • Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.

  • Selalu iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi khayalan, dikejar-kejar sehingga dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan pengrusakan atau melakukan detruksi diri dan bunuh diri.

  • Komunikasi sosial putus dan ada yang disorientasi social

  • Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, ( orang-orang melankolis)

  • Terjadinya konflik sosial – budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan masyarakat.

C.  Penyebab Kekalutan Mental

Kekalutan mental yang dapat di alami oleh seseorang disebabkan oleh berbagai faktor yang ada disekitarnya, dalam hal ini termasuk faktor-faktor internal atau dari dalam orang itu sendiri maupun faktor eksternal atau hal-hal yang ada di lingkungan sekitarnya, keduanya mengacu kepada konflik dan cara seseorang tersebut menyelesaikan konflik atau masalahnya.

1.      Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
Hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, yang berangsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya. Hal ini banyak terjadi pada orang-orang melankolis.

2.      Terjadinya konflik sosial-budaya akibat adanya norma yang berbeda antara yang bersangkutan dan yang ada dalam masyarakat
hal ini membuat ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi, misalnya orang dari pedesaaan yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dari masa lalunya yang jaya.

3.      Cara pematangan bathin yang salah dengan memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial
 overacting sebagai overkompensasi dan tampak emosional. Sebaliknya ada yang underacting sebagai rasa rendah diri yang lari ke alam fantasi.

D.  Hubungan Penderitaan dan Perjuangan

Hubungan antara Penderitaan dan Perjuangan Cara pembebasan dari penderitaan ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar,dengan waspada, dan disertai do’a kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kapada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali.
Manusia adalah mahluk berbudaya dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan. Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita.
Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidup. Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka.Manusia hanya merencanakan dan Tuahan yang menentukan.
Kelalaian manusia merupakan sumber malapetaka yang menimbulkan penderitaaan. Penderitaan yang terjadi selain dialami sendiri oleh yang bersangkutan, mungkin juga dialami oleh orang lain. Bahkan mungkin terjadi akibat perbuatan atau kelalaian seseorang, orang lain atau masyarakat menderita.


E.  Hubungan Penderitaan Media Massa dan Seniman

Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu sangat besar. Hal ini dibuktikan dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Penciptaan bom atom, reaktor nuklir, pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan manusia.

Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusai adalah kecelakaan, bencana alam dan lain-lain. Contohnya tenggelamnya kapal laut, meletusnya gunue berapi, tsunami dan sebagainya bisa membuat manusia menderita karena bencana tersebut.

Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar kaca dan berbagai media lainnya. Berita-berita tersebut ditayangkan dimaksudkan agar semua orang yang menyaksikan tau melihat ikut merasakan penderitaan sesamanya. Dengan demikian diharapkan dapat menggugah hati manusia untuk bebuat sesuatu. Nyatanya tidak sedikit bantuan dari para dermawan untuk meringankan penderitaan dan penyelamatan dari musinbah tersebut. Bantuan bisa datang secara perseorangan atau kelompok atau bisa juga dari sebuah oraganusasi tertentu.

Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan kepada masyarkan luas. Dengan demikian masyarakat dapat dengan segera meliai untuk menentukan sikap antara manusia terutama yang bersimpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya, sehingga para pembaca, penonton dapat menkhayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.


DAFTAR PUSTAKA
  • Widyo nugroho dan achmad muchji. 1994. Seri diktat kuliah Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Gunadarma.