Sabtu, 24 Oktober 2015

Manusia dan cinta kasih (paper 5)

A.             Pengertian Cinta dan Kasih

Cinta : perasaan yang lahir dari hati seseorang, timbul dengan sendirinya, tidak melihat waktu dan usia, suatu asa untuk ingin menyayangi dan memiliki, seperti perasaan cinta ibu kepada anak nya, perasaan cinta tuhan kepada umat nya yang bertaqwa. cinta yang tulus akan menimbulkan nilai2 kejiwaan yang selalu tulus dan berserah.

Pengertian cinta dan kasih menurut beberapa ahli yaitu:
1.      Menurut W. J. S. Poerwadarminta
Cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan definisi kasih menurut beliau adalah perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan.  Jadi kalau disimpulkan cinta kasih adalah perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.

2.      Menurut Erich Fromm
Cinta itu memberi, bukan menerima. Dan memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam memberi ialah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta memiliki unsur unsur dasar. Tanpa unsur tersebut cinta takan bisa dibina dengan lebih baik. Unsur unsur tersebut yaitu :

  •          Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
  •          Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar berdasarkan atas  suka rela.
  •          Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain agar mau membuka dirinya.
·         Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia 

3.      Menurut Dr. Sarlito W. Sarwono
cinta memiliki tiga unsur yaitu :
·         keterikatan, contohnya: adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia.
·         keintiman, yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Contohnya: saling memakai uang tanpa merasa berhutang, tidak saling menyimpan rahasia dan lain-lainnya
·         kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang, dan seterusnya.
4.      Dr. Abdullah Nasih Ulwan
menurut beliau cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut dan kasih sayang jadi kesimpulannya cinta adalah fitrah manusia yang murni yang tak dapat terpisahkan dengan keidupannya.


B.             Cinta menurut Ajaran Agama

Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang-kadang mencintai orang lain. Atau juga istri dan anaknya, hartanya, atau Allah dan Rasul-Nya. Berbagai bentuk cinta ini biasa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur’an.

1.      Cinta Diri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri.Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Pun ia mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaiknya ia membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri.

2.       Cinta kepada sesama manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya terhadap dirinya sendiri dan egoismenya. Hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain, bekerja sama dengan dan memberi bantuan kepada orang lain.

3.      Cinta seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Seba ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga.

4.      Cinta kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anaknya, tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan ibu dengan anak-anaknya, maka para ahli ilmu jiwa modem berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis.

5.      Cinta kepada Allah
Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya.Tidak hanya pada shalat, pujian, dan doanya saja, tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya.

6.      Cinta kepada Rasul
Seorang mukmin yang benar-benar beriman dengan sepenuh hati akan mencintai Rasulullah yang telah menanggung derita dakwah islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga islam tersebar ke seluruh penjuru dunia, dan membawa kemanusiaan dari kekelaman kesesatan menuju cahaya petunjuk.

C.             Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadaminta yaitu perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka pada seseorang. Dalam berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka,  sehingga keduannya merupakan suatu kesatuan yang utuh. Seorang remaja menjadi frustasi, morfinis, berandalan dan sebagainya itu disebabkan karena kekurangan perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga.

Kasih sayang merupakan dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Komunikasi antara anak dan orang tuanya pada prinsipnya anak terlahir dan terbentuk sebagai hasil curahan kasih sayang orang tuanya. Pengembangan watak anak dan selanjutnya tak boleh lepas dari kasih sayang dan perhatian orang tuanya. Suatu hubungan yang harmonis akan terjadi bila hal itu terjadi secara timbal balik antara orang tua dan anak.

D.             Kemesraan

Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan pada dasarnya merupakan kasih yang telah mendalam. Kemesraan adalah hubungan akrab antara pria dan wanita atau suami dan istri. Kemesraan merupakan bagian hidup manusia.
Yose Ortega Y Gasset dalam novelnya ‘On Love’ mengatakan, “di kedalaman sanubarinya seorang pencinta merasa dirinya bersatu tanpa syarat dengan objek cintanya. Persatuan bersifat kebersamaan yang mendasar dan melibatkan seluruh eksistensinya”.
Selanjutnya Yose mengatakan, bahwa si pecinta tidaklah akan kehilangan pribadinya dalam aliran energy cinta tersebut. Malahan pribadinya akan diperkaya dan dibebaskan. Cinta yang demikian merupakan pintu bagi seseorang untuk mengenal dirinya sendiri.
Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan merupakan perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreatifitas manusia. Dengan kemesraan seseorang dapat menciptakan bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakat. Dapat dituangkan dalam berbagai macam seni misalnya seni tari, seni musik, dan lain lain.

E.             Pemujaan

Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang di wujudkan dalam bentuk komunikasi ritual.Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat di pisahakan dari kehidupan manusia.Hal ini adalah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.Pemujaan-pemujaan itu sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya.Hal ini berarti manusia mohon ampun atas segala dosanya, mohon perlindungan, mohon di limpahkan kebijaksanaan, agar di tunjukkan jalan yang benar, mohondi tambahkan segala kekurangan yang ada padanya, dan lain-lain.

F.              Belas kasihan

·         Belas kasihan adalah emosi manusia yang muncul akibat melihat penderitaan orang lain. Belas kasihan juga dilandaskan dengan rasa kasih sayang sesama manusia
·         Belas kasih (composian) adalah kebijakan satu diamana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain di anggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme dasar ke tertinggi prinsip-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian.

G.            Cinta Kasih Erotis

Cinta erotis adalah kehausan akan penyatuan sempurna akan penyatuan dengan yang lainnya. Keinginan untuk bersatu dan berteman dengan lawan jenis, untuk menghilangkan sepi atau untuk menenangkan suatu naluri seksual. Cinta kasih dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual. Namun apabila penyatuan fisis tadi tidak dilandasi oleh cinta kasih maka hanya akan membawa pada penyatuan yang bersifat pesta pora dan sementara saja. Cinta kasih erotis, apabila benar-benar sebuah cinta sejati, mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi lawan jenisnya. Cinta ini terjadi antara dua orang anak manusia berlawanan jenis, yang ingin menyatukan diri mereka untuk mengisi kekosongan hidup dan sebagai teman hidup.


Sumber :


Minggu, 18 Oktober 2015

Manusia dan Kesustraan (2)

PUISI KEBUDAYAAN


Sadarkah Dirimu?
\
Indonesia raya
Indonesia merdeka
Indonesia tanah airku
Begitu adanya dalam lagu
                        Perbuatan tidak mencerminkan tulisan
                        Hidup dalam budaya modernisasi
                        Melupakan budaya yang ada
                        Kemana budaya bangsa akan berjalan?
Indonesia belum cukup merdeka
Masih ada peperangan didalamnya
Sebagaimana otak menjadi barometer peperangan
Kemana penerus bangsa akan berjalan?
                        Indonesia perlu perubahan
                        Sadarlah akan budaya sendiri
                        Ciptakanlah rasa nasionalisme
                        Budayaku.. Budayamu.. Budaya kita semua..


Deskripsi tema : Tema dari puisi ini adalah kebudayaan. Sebagai generasi muda penerus bangsa waktunya kita untuk memanfaatkan waktu dalam melihat sisi lain dari budaya sendiri. Bersikaplah kritis, berpikir luas, berwawasan tinggi layaknya burung garuda yang selalu membentangkan sayapnya dilangit indonesia.

Selasa, 06 Oktober 2015

Manusia dan Kesusastraan (1)

A. Pendekatan kesusastraan

Ilmu Budaya Dasar semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa inggris the humanities.Istilah ini berhasal dari bahasa latin humanus,yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. . Maka dari itu apabila kita mempelajari the humanities maka kita akan menjadi manusia yang berbudaya, dan halus
Hampir disetiap jaman, seni termasuk sastra memegang peranan yang penting dalam the humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusian seperti yang terdapat dalam filsafat atau agama. Dibanding dengan cabang the humanities yang lain, seperti hal nya ilmu bahasa, Seni memegang peranan yang penting, karena nilai-nilai kemanusiaan yang disampaikannya normatif.
Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif, nilai-nilai yang disampaikan lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya.
Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama adalah karena sastra menggunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa.
Manusia dan bahasa pada hakekatnya adalah satu. Kenyataan inilah yang mempermudahkan sastra untuk berkomunikasi.Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih mudah tertarik, dan dengan cerita orang lebih mudah mengungkapkan gagasannya dalam bentuk yang tidak normatif.

B. Budaya kesusastraan
 Budaya adalah sesuatu nilai khas yang dimiliki, yang membedakan dengan budaya lainnya, contoh budaya bisa dari segi bahasa, adat istiadatnya, dan pola hidup( lingkungannya), budaya adalah suatu yang tumbuh secara alami dan turun-temurun. Manusia adalah makhluk berbudaya,dalam arti bahwa manusia itu memiliki seni, teologi dan cabang-cabang lainnya (sejarah, sastra dll). Pada umumnya sastra terwujud dalam masyarakat melalui bentuk tulisan dan juga secara lisan. Dalam kehidupan sehari-hari yang kita jalani kedua hal tersebut tidak bisa kita pisahkan.Sastra termasuk seni  yang penting dalam kebudayaan karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, disamping itu sastra sangat erat kaitannya dengan bahasa. Dapat dikatakan bahwa bahasa adalah partikel yang menyusun suatu karya sastra .  Oleh karena itu dapat dikatakan sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar.

C. Budaya dan Prosa
Prosa adalah cerita rekaan dan diartikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran,lakuan,peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Dalam kesusastraan kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.

Prosa lama meliputi :
·         Dongeng : Cerita yang tidak benar-benar terjadi.
·         Hikayat : Cerita yang sulit diterima akal,merupakan cerita rekaan, namun memiliki Pesan dan amanat bagi pembacanya.
·         Sejarah : Kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul.
·         Pelipur lara :Suatu karya sastra yang berisikan kejenakaan. Karya sastra ini bertujuan untuk melipur lara atau membuat pembaca melupakan sedihnya.
·         Epos (wiracarita) : yaitu cerita pahlawan. Epos mengisahkan perjuangan yang melukisan sifat kepahlawanan.

Prosa baru Meliputi :
·         Kisah: Satuan naratif yang seringkali dibedakan dari cerita.
·         Cerpen: Suatu bentuk prosa naratif fiktif, cenderung padat dan langsung pada tujuannya,
·         Novel: Karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya berbentuk cerita.
·         Biografi: Kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.
·         Otobiografi: Biografi yang ditulis oleh subyeknya.

D. Nilai nilai prosa Fiksi
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembawa lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang di peroleh pembawa lewat sastra antara lain :

1.      Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaannya pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut
2.      Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sedikit informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3.      Prosa fiksi memberikan warisan cultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi dan warisan budaya bangsa.
4.      Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi sesorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman dengan banyak individu.

E. Hubungan Ilmu Budaya Dasar dengan Puisi
Pembahasan puisi dalam rangka pengjaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan di arahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang murni. Puisi dapat di pakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1.      Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar,hidup,menarik dan memberikan kejelasan gambaran angan.
2.      Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3.      Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi prasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4.      Kata-kata konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nila-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.      Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.

Adapun alasan-alasan yang melandasi penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
1.      Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat di lakukan dengan suatu kemampuan yang di sebut “imaginative entry” yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang di tuangkan penyair dalam puisinya.
2.      Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat di ajak untuk dapat menjenguk hati/penyair manusia, baik orang lain maupun diri sendiri.
3.       Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk social, yang terlibat dalam issue dan problem social. Secara imaginative puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa :
·         Penderitaan atas ketidakadilan
·         Perjuangan untuk kekuasaan
·         Konflik dengan sesame
·          Pemberontakan terhadap hukum Tuhan

Puisi merupakan sesuatu yang hidup dalam metafisis, suatu impian yang berkribadian sehingga sukar dihayati isinya, Walaupun demikian bila puisi dibaca dengan baik setidaknya akan membantu pembaca dalam menafsirkannya.


SUMBER :
Buku MKDU Ilmu Budaya Dasar, Universitas Gunadarma.  


Nama         : Muthi’ah Ulfah Fadhilah
NPM          : 14515860
Kelas          : 1PA04

Sabtu, 03 Oktober 2015

Manusia dan Kebudayaan (2)



PAPER 2
“KEBUDAYAAN"

A. Pengertian Kebudayaan

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sangsekerta yaitu “buddhayah”, yang merupakan bentuk jamak dari “buddhi” (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin yaitu ‘Colere” (mengolah atau mengerjakan). “Colere bisa juga diartikan dengan mengolah tanah. Sehingga, kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai  “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan memepertahankan hidupnya di lingkungannya.”
Beberapa definisi Kebudayaan yang di kemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya:
·         dua antropolog Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski yang mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain (superorganic). Karena pengertian kebudayaan meliputi berbagai bidang, maka sulit ditentukan arti dari kebudayaan.
·         Ki Hajar Dewantara : Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
·         Edward B. Taylor : Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
·         Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi :  kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabadikan untuk masyarakat.
·         Sutan Takdir Alisyahbana : kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir, hal ini amat luas apa yang disebut kebudayaan, sebab semua tingkah laku dan perbuatan tercakup didalamnya, dan dapat diungkapkan  pada basis dan cara berpikir, perasaan juga maksud pikiran.
  • Koentjaraningrat : berarti keseluruha gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar serta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
  • A. L. Kobrer dan C. Klckhon : kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia seluas-luasnya.
  • C. A. Van Peursen : Kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang, berlainan dengan hewan-hewan, maka manusia tidak hidup begitu saja di tengah alam, melainkan selalu mengubah alam.
·         Kroeber dan Kluckhon : budaya terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan, dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh simbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk di dalamnya perwujudan benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi dan cita-cita atau paham dan terutama ketertarikan terhadap nilai-nilai.

B. Unsur Unsur Kebudayaan 

kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil. Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1.      Di dalam karyanya C. Kluckhohm yang berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsure kebudayaan universal, yaitu :
·         Sistem religi (sistem kepercayaan) Merupakan produk manusia sebagai homo religious. Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
·         Sistem organisasi kemasyarakatan (homo socious) : Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
·         Sistem pengetahuan (homo sapiens) : Kemampuan manusia mengingat-ingat apa yang telah diketahui kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa,
·         Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (homo economicus) menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
·         Sistem Teknologi dan Peralatan (homo faber) : Manusia mampu membuat suatu dengan alat dan mampu menggunakan pemikiriannya yang cerdas.
·         Bahasa (homo longues) suatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia.
·         Kesenian (homo aesteticus) Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.

2.      Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
·         sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
·         organisasi ekonomi
·         alat-alat, dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
·         organisasi kekuatan (politik)


3.      Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
·         alat-alat teknologi
·         sistem ekonomi
·         keluarga
·         kekuasaan politik

C. Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
1.      Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia :
Kebudayaan yang muncul dan hidup karena adanya gagasan – gagasan baru, konsep yang matang serta buah dari pikiran yang kreatif. Wujudnya dapat ditemukan dalam sebuah buku – buku, arsip dan sebagainya.

2.      Kompleks aktivitas
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

3.      Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia sehari – hari umumnya dilakukan dengan menggunakan benda sebagai sarana dan prasarana. Dari situ lahir kebudayaan dalam bentuk fisik yang konkret, bisa bergerak maupun tidak.

D. Orientasi Nilai Kebudayaan
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variations In Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia,yaitu
1.      Hakikat dari hidup manusia [MH]
2.      Hakikat dari karya manusia [MK]
3.      Hakikat kedudukan manusia dalam ruang waktu [MW]
4.      Hakikat dari alam manusia [MA]

5.      Hakikat dari hubungan manusia [MK]
A. Perubahan Kebudayaan

Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif yang terisolisasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat sekitarnya. Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah dari kebudayaan tadi.Dimana gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lainnya.
B. Kaitan Manusia dan Kebudayaan
            Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1.      Eksternalisasi, proses manusia mengekspresikan dirinya dalam membangun dunianya
2.       Obyektivitas, proses msyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia
3.      Internalisasi, proses masyarakat disergap kembali oleh manusia, yakni manusia yang mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dapat idup dengan baik

Contoh Kasus :
            Di zaman modern ini globalisasi sangat cepat perkembangannya. Dari segi teknologi, trend, dan kebudayaan orang luar masuk kedalam negeri ini. Hal ini membuat perubahan dalam kebudayaan bangsa Indonesia.
Contohnya ;
            Dengan adanya akses internet, generasi muda dapat mengetahui trend budaya barat dalam waktu singkat. Generasi muda ini mulai banyak yang mengikuti gaya fashion orang barat. Padahal dari segi pakaian, budaya timur lebih cenderung sopan dan memiliki etika yang baik untuk dilihat dibandingkan cara berpakaian orang barat. Secara tidak langsung ini akan berdampak dalam budaya kita sendiri. Karena apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh dari perilaku manusia itu sendiri. Sehingga hendaknya generasi sekarang harus lebih melestarikan dan mengembangkan kebudayaan-kebudayaan positif yang menjadi ciri khas bangsa tersebut. Agar budaya sendiri tidak hilang dan tetap ada.


Sumber:
·        Buku MKDU Ilmu Budaya Dasar, Universitas Gunadarma.  
·        http://www.kompasiana.com/tioakbar/manusia-dan-budaya_552a6ac0f17e618609d623ac
·        http://baguspemudaindonesia.blogdetik.com/2011/02/21/manusia-kebudayaan/
·        http://vanillabluse.blogspot.co.id/2014/05/makalah-manusia-dan-kebudayaan.html
·        http://oinsabrinaa.blogspot.co.id/2013/04/jelaskan-konsep-kepribadian-bangsa-timur.html