Sabtu, 03 Oktober 2015

Manusia dan Kebudayaan (2)



PAPER 2
“KEBUDAYAAN"

A. Pengertian Kebudayaan

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sangsekerta yaitu “buddhayah”, yang merupakan bentuk jamak dari “buddhi” (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin yaitu ‘Colere” (mengolah atau mengerjakan). “Colere bisa juga diartikan dengan mengolah tanah. Sehingga, kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai  “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan memepertahankan hidupnya di lingkungannya.”
Beberapa definisi Kebudayaan yang di kemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya:
·         dua antropolog Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski yang mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain (superorganic). Karena pengertian kebudayaan meliputi berbagai bidang, maka sulit ditentukan arti dari kebudayaan.
·         Ki Hajar Dewantara : Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
·         Edward B. Taylor : Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
·         Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi :  kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabadikan untuk masyarakat.
·         Sutan Takdir Alisyahbana : kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir, hal ini amat luas apa yang disebut kebudayaan, sebab semua tingkah laku dan perbuatan tercakup didalamnya, dan dapat diungkapkan  pada basis dan cara berpikir, perasaan juga maksud pikiran.
  • Koentjaraningrat : berarti keseluruha gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar serta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
  • A. L. Kobrer dan C. Klckhon : kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia seluas-luasnya.
  • C. A. Van Peursen : Kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang, berlainan dengan hewan-hewan, maka manusia tidak hidup begitu saja di tengah alam, melainkan selalu mengubah alam.
·         Kroeber dan Kluckhon : budaya terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan, dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh simbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk di dalamnya perwujudan benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi dan cita-cita atau paham dan terutama ketertarikan terhadap nilai-nilai.

B. Unsur Unsur Kebudayaan 

kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil. Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1.      Di dalam karyanya C. Kluckhohm yang berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsure kebudayaan universal, yaitu :
·         Sistem religi (sistem kepercayaan) Merupakan produk manusia sebagai homo religious. Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
·         Sistem organisasi kemasyarakatan (homo socious) : Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
·         Sistem pengetahuan (homo sapiens) : Kemampuan manusia mengingat-ingat apa yang telah diketahui kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa,
·         Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (homo economicus) menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
·         Sistem Teknologi dan Peralatan (homo faber) : Manusia mampu membuat suatu dengan alat dan mampu menggunakan pemikiriannya yang cerdas.
·         Bahasa (homo longues) suatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia.
·         Kesenian (homo aesteticus) Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.

2.      Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
·         sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
·         organisasi ekonomi
·         alat-alat, dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
·         organisasi kekuatan (politik)


3.      Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
·         alat-alat teknologi
·         sistem ekonomi
·         keluarga
·         kekuasaan politik

C. Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
1.      Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia :
Kebudayaan yang muncul dan hidup karena adanya gagasan – gagasan baru, konsep yang matang serta buah dari pikiran yang kreatif. Wujudnya dapat ditemukan dalam sebuah buku – buku, arsip dan sebagainya.

2.      Kompleks aktivitas
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

3.      Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia sehari – hari umumnya dilakukan dengan menggunakan benda sebagai sarana dan prasarana. Dari situ lahir kebudayaan dalam bentuk fisik yang konkret, bisa bergerak maupun tidak.

D. Orientasi Nilai Kebudayaan
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variations In Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia,yaitu
1.      Hakikat dari hidup manusia [MH]
2.      Hakikat dari karya manusia [MK]
3.      Hakikat kedudukan manusia dalam ruang waktu [MW]
4.      Hakikat dari alam manusia [MA]

5.      Hakikat dari hubungan manusia [MK]
A. Perubahan Kebudayaan

Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif yang terisolisasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat sekitarnya. Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah dari kebudayaan tadi.Dimana gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lainnya.
B. Kaitan Manusia dan Kebudayaan
            Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1.      Eksternalisasi, proses manusia mengekspresikan dirinya dalam membangun dunianya
2.       Obyektivitas, proses msyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia
3.      Internalisasi, proses masyarakat disergap kembali oleh manusia, yakni manusia yang mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dapat idup dengan baik

Contoh Kasus :
            Di zaman modern ini globalisasi sangat cepat perkembangannya. Dari segi teknologi, trend, dan kebudayaan orang luar masuk kedalam negeri ini. Hal ini membuat perubahan dalam kebudayaan bangsa Indonesia.
Contohnya ;
            Dengan adanya akses internet, generasi muda dapat mengetahui trend budaya barat dalam waktu singkat. Generasi muda ini mulai banyak yang mengikuti gaya fashion orang barat. Padahal dari segi pakaian, budaya timur lebih cenderung sopan dan memiliki etika yang baik untuk dilihat dibandingkan cara berpakaian orang barat. Secara tidak langsung ini akan berdampak dalam budaya kita sendiri. Karena apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh dari perilaku manusia itu sendiri. Sehingga hendaknya generasi sekarang harus lebih melestarikan dan mengembangkan kebudayaan-kebudayaan positif yang menjadi ciri khas bangsa tersebut. Agar budaya sendiri tidak hilang dan tetap ada.


Sumber:
·        Buku MKDU Ilmu Budaya Dasar, Universitas Gunadarma.  
·        http://www.kompasiana.com/tioakbar/manusia-dan-budaya_552a6ac0f17e618609d623ac
·        http://baguspemudaindonesia.blogdetik.com/2011/02/21/manusia-kebudayaan/
·        http://vanillabluse.blogspot.co.id/2014/05/makalah-manusia-dan-kebudayaan.html
·        http://oinsabrinaa.blogspot.co.id/2013/04/jelaskan-konsep-kepribadian-bangsa-timur.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar